Waktu itu, Newton hanyalah seorang mahasiswa di Trinity College Cambridge, London. Newton menerima gelar sarjana dari Trinity pada Januari 1665 tepat saat wabah turun ke London. Universitas Cambridge ditutup pada 7 Agustus 1665 karena wabah, dan mendorong para akademisinya untuk "melarikan diri" ke kawasan pedesaan yang tak padat penduduk. Newton pun sama. Dia mengisolasi diri ke kawasan pertanian keluarganya di Woolsthrope Manor di Lincolnshire, Inggris bagian timur, hingga kampusnya dibuka kembali pada akhir 1667, atau setahun kemudian. Selama masa "social distancing" ini, Newton mulai memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang selama ini menggelayut di benaknya. Masa-masa itu menjadi masa produktif Newton dalam pengembangan ilmu optik dan cahaya, kalkulus, serta hukum gerak dan gravitasi. Newton mencoba memecahkan soal-soal matematika dari kampus. Makalah yang ditulisnya itu digadang-gadang sebagai cikal bakal kalkulus yang kita kenal sekarang. Saat itu pula Newton mendapatkan prisma dan bereksperimen di kamarnya. Bahkan ia membuat lubang kecil di jendela yang menghasilkan sinar cahaya kecil masuk ke kamar. Dari sini ia terpikir untuk mengembangkan ilmu optik dan cahaya. Tepat di luar jendela rumahnya di Woolsthrope ada pohon apel. Pohon itulah yang menjadi kisah legenda Newton menemukan teori gravitasi saat apel-apel itu berjatuhan di kepalanya. Kisah legendaris ini kemudian menginspirasi Steve Jobs untuk membuat logo Apple pertama kali. #foryoupage #fyp #isaacnewton #kalkulus #optik #gravitasi #apel #muhiq #matematica