Setelah jagat maya dihebohkan beberapa waktu lalu dengan viralnya video seorang warga Simbuang ditandu sepanjang 4 kilometer akibat akses jalan yang tidak bisa dilalaui ambulance, kini nasib naas kembali dirasakan oleh warga Simbuang, seorang Ibu (MA) terpaksa menepih di pinggir jalan poros untuk melahirkan karena jalan yang biasanya dilalui oleh kendaraan belum bisa dilewati, buntut longsor yang terjadi satu bulan lalu tak kunjung dibersihkan, Sabtu/05/204. Diketahui kejadian tersebut bermula saat (MA) akan melahirkan di puskesmas Lekke', kecamatan Simbuang, namun fasilitas dan kondisi yang tidak memadai, membuat pasien tersebut dirujuk ke salah satu rumah sakit di Makale. Saat diperjalanan, mobil yang ditumpangi pasien harus terhenti karena longsor masih menutupi jalan yang berada di Lembang makkodo kecamatan Simbuang tak kunjung diperbaiki. Tak habis akal, keluarga mencari kendaraan roda dua untuk membawa pasien menuju Makale, belum lama dalam perjalanan hal yang tak diinginkan pun terjadi, (MA) ibu yang sedang hamil itu harus menepih di pinggir jalan karena sudah tak bisa menahan rasa sakit dan mengalami pendarahan cukup serius. Tak peduli dibawa terik matahari, dan beralaskan kerikil di jalan, ia sekuat tenaga melahirkan seorang bayi dengan harapan besar bahwa bayi itu lahir dengan selamat dan sehat. Sayangnya, harapan itu sirna, bayi yang dikandungnya selama sembilan bulan dan dengan mati-matian untuk melahirkannya, dengan ikhlas harus merelakan kepergian bayi kesangannya, karena tak sempat tertolong. Daniel Maraya, salah satu keluarga yang berada di lokasi merasa sangat terpukul atas kejadian yang menimpa keluarganya tersebut. "Saat digotong oleh masyarakat kembali ke puskemas, saya menangis melihat perjuangan ibu ini". Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, ucap Daniel dengan penuh sedih saat dikonfirmasi via telepon. Mengetahui kabar itu, Ikatan pemuda pelajar mahasiswa Simbuang-Mappak (IPPEMSI) Makassar mengutuk keras pemerintah provins Sulsel yang terus acuh terhadap persoalan masyarakatnya. "Kami sudah berulang kali ingatkan pemrov Sulsel untuk segera menindaklanjuti longsor dan beberapa persoalan di Simbuang-Mappak, namun sampai berita ini beredar, tak ada itikad baik yang ditunjukkan pemerintah", Ucap Robertus, koordinator Sosial IPPEMSI Makassar. Lanjut Robertus, Pemprov Sulsel harus bertanggungjawab atas apa yang terjadi pada warga Simbuang, menurutnya jika pemprov cepat menanggapi longsor tersebut, kemungkinan besar kejadian naas di atas takkan terjadi. "Kami akan terus tagih dan kejar pertanggungjawaban Pemrov, terutama PJ Gubernur Sulawesi Selatan", tutup Robertus. #fyp #toraja #forumtoraja