Dulu jaman bocah mah klo denger ada yang posisinya bangkrut, terlilit hutang trus ditinggalin pasangan tuh bakalan auto ngejudge pasangan yg ninggalin, kok bisaa gitu lagi jatuh ditinggalin. Pas udah dewasa, pola pikirnya berubah. Memang ada situasi dimana misalnya tertipu partner bisnis atau uang dibawa lari seseorang yang dikira bisa dipercaya yang menyebabkan kerugian besar sebagai faktor apes dalam hidup ya. Namun ada juga situasi dimana bisa dihindari kalau dalam mengambil keputusan finansial, melibatkan pasangannya, tapi ga dilakukan dan mengambil keputusan besar sendiri. Saya mengenal beberapa pasangan, baik pria dan wanita, yang pernah dalam situasi yang saya sebutkan di video, dimana pasangannya mengambil pinjaman besar, menjaminkan rumah dan tabungan hari tua mereka serta dana pendidikan anak-anak untuk investasi bisnis tanpa sepengetahuan pasangannya, yang berujung kebangkrutan dan terlilit hutang besar. Endingnya mereka ditinggalkan pasangannya yang ga mau ikutan terseret dalam masalah yang ada. Jadi dalam hidup itu setiap pilihan akan menimbulkan konsekuensi. Sehingga, kalau kemudian berharap bahwa pasangan akan tetap mendampingi dalam susah dan senang sih boleh aja, tapi berharap setiap wanita yg ada di muka bumi ini akan memilih mendampingi dalam posisi sulit akibat mengambilan keputusan sepihak, rasanya egois. Ga semuanya itu ditelan mentah gitu loh, atas dasar bersama dalam susah dan senang. Sekian dari saya.