info
Menahan amarah adalah akhlak mulia. Ketika seseorang menahan amarahnya, maka Allah akan membalasnya dengan menahan murka kepada hamba tersebut atas dosa yang ia lakukan. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa Abdullah bin Amr ra bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: مَاذَا يُبَاعِدُنِى مِنْ غَضَبِ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ؟ قَالَ: لاَ تَغْضَبْ “Apa yang bisa menjauhkanku dari murka Allah?” Beliau bersabda, “Jangan marah.” (HR. Ahmad). Agama kita juga memuji orang-orang yang mampu menahan amarah dan mencela orang yang mudah marah. Rasulullah menyebut orang yang kuat adalah mereka yang mampu menahan amarah. Orang yang kuat, bukanlah orang yang melampiaskan marahnya. Berkelahi dengan seseorang kemudian dianggap menang. Beliau bersabda: لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ “Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (selalu mengalahkan lawannya dalam) pergulatan (perkelahian), tetapi tidak lain orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (Bukhari dan Muslim). #MasyaAllahTabarakallah #muhasabah #ilmuagama #ustadzahokisetianadewi #foryoupage
Duration: 80 sPosted : Fri, 21 Jul 2023 09:35:12Views
9.3KDaily-
Likes
825Daily-
Comments
14Daily-
Shares
60Daily-
ER
9.64%Daily-