NGGAK HARUS JADI MENTERI PENDIDIKAN. Saya pernah psimis akan pendidikan Indonesia. Masa-masa sering mengeluh, sering menyalahkan keadaan. Dan mikir bahwa pendidikan Indonesia akan berubah dimulai dari pemerintahnya, menteri pendidikannya. Akhirnya pernah punya impian "Untuk ngubah pendidikan Indonesia, impianku jadi Mendikbud." Bayangkan jika semua orang memiliki impian yang sama. Padahal jabatan Mendikbud hanya dipegang oleh satu orang. Sampai kapan kita akan terus berpangku tangan, menyerahkan perubahan pendidikan hanya pada jabatan tertentu. Iya sadar, bahwa ketika memiliki posisi tertinggi, bisa membuat sistem, kebijakan yang mendukung perubahan, perbaikan. Tapi kita juga tidak terus menererus berpangku tangan, perlu turun tangan, perlu terlibat dalam perubahan. Kita balik segitiganya, bahwa kebijakan yang dibuat pemerintah, perlu berdasar praktik baik yang sering dilakukan dan terbukti berhasil di lapangan. Dari sana, sebagai guru saya memulai dengan MENGUBAH DIRI SAYA. Saya mulai belajar jadi guru yang memahami murid, sering membiasakan refleksi. Dampaknya luar biasa, kelas yang saya pegang benar-benar hidup. Murid-murid mulai banyak bertumbuh potensinya. Karena itu, saya juga ingin banyak guru lain juga melakukan hal yang sama. Saya mulai aktif menjadi Guru Penggerak dari tahun 2015. Dimulai dengan gabung @komunitasgurubelajar dan mulai membantu menyebarkan praktik baik melalui konten-konten pendidikan dan pembelajaran. Senang dengan apa yang dilakukan, ternyata banyak yang terbantu. Seorang guru pernah nge-DM saya bahwa ia mulai berubah dan mengubah kelasnya gara-gara konten saya. Seorang Kepala Sekolah menyampaikan bahwa sekolahnya mulai membiasakan budaya belajar dan refleksi antarguru tiap minggu. Tidak harus menunggu jadi Menteri Pendidikan untuk membantu murid-murid di Indonesia, Cukup mulai dengan ubah kelas Anda, sampaikan walau sedikit kepada rekan lainnya. #GuruMerdekaBelajar #MerdekaBelajar #GuruBelajar